Friday, November 1, 2019

Penerapan Teknologi IoT di bidang pertanian

Penerapan Teknologi IoT di bidang pertanian



Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pertanian juga kian canggih, hal ini tentu memiliki dampak yang postif bagi para petani. Dengan bantuan teknologi pertanian, efektifitas penanaman, perawatan, hingga panen bisa lebih meningkat. Selain itu, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh petani semakin menurun dengan hasil produksi yang meningkat.

Ketahui apa saja teknologi pertanian yang digunakan di Indonesia.


Sprayer Drone

Sprayer Drone merupakan alat yang menggabungkan 1 teknologi dan 1 metode aplikasi, yaitu drone (pesawat tanpa awak) dan folliar application (pemupukan lewat daun). Alat ini digunakan untuk pemupukkan dan penyemprotan pestisida pada tanaman. Layaknya sebuah drone alat ini bekerja dipermukaan udara, yang dahulu penyemprotan pestisida dan pemupukan harus dilakukan dengan menelusuri lahan pertanian, namun dengan menggunakan sprayer drone ini dapat dikendalikan dengan jarak jauh karena dikoneksikan dengan wifi pada remote control operator. Drone ini juga dilengkapi dengan sensor dan GPS (Global Positioning System). Mekanisme kerja drone menyemprotkan liquid dengan wujud kabut (fog) dari udara tepat pada daun tanaman atau lebih dikenal dengan folliar application. Untuk mengetahui bagian drone secara rinci saudara dapat membaca jurnal yang saya kutip Menurut BPPSDMP (2018) memaparkan kelebihan yang didapatkan dengan menggunakan drone ini sangat menguntungkan yaitu dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja lapang dan pengaplikasian pestisida serta pupuk dapat menjangkau luasan area 5 hektar dalam 1 jam .

CI Agriculture (HARA)

merupakan startup pertanian lokal berbasis IoT (Internet of Things), startup ini menggunakan jaringan internet baik untuk pengumpulan, pertukaran data dan kontroling alat dilapang yang terhubung dengan gadget. Fokus utama CI Agriculture yaitu pengembangan sistem manajemen pertanian dengan menggunakan big data analystic. Big data analystic adalah kumpulan data yang diperoleh dari lapang, data yang dikumpulkan dapat berupa data anomali cuaca, status hara dan kondisi tanah, serta berasal dari pencitraan satelit dan drone. Data yang diperoleh kemudian akan diolah, kemudian data tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat dan update sehingga dapat membantu petani dalam membuat keputusan dalam proses produksi.

Pertanian hidroponik

Hidroponik baru-baru ini banyak digunakan di Indonesia, konsep dasar dari hidroponik sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Hidroponik digunakan oleh para ilmuan untuk meneliti tanaman yang berdasar dari air, namun berbeda lagi jika dibicarakan untuk jaman sekarang, pertanian hidroponik yang tergolong modern itu sudah tidak asing lagi untuk saat ini. yaitu penggantian media tanam dari tanah menjadi air menghasilkan hasil tanaman yang sama dengan media tanah bahkan lebih baik lagi.


Integrasi automasi pertanian ( Smart Farming )

Meski tergolong masih asing namun konsep ini sudah ada di indonesia yaitu penanaman sensor-sensor tertentu seperti sensor kelembaban suhu tanah sensor ph dan banyak lainya di lahan pertanian yang luas kemudian dilengkapi dengan wireless transmitter jarak jauh yang memancarkan sinyal ke arah stasiun utam untuk mendapat data atau langsung terhubung ke mesin pompa air dan sejenisnya hal ini dapat menghemat banyak sekali waktu dan biaya

Pertanian modern holtikultura

Pengertian Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.

Hortikultura merupakan cabang dari ilmu agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman herbal (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.

Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi. Praktek pertanian hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maupun kesenangan pribadi.

UAV Agriculture

Dalam teknologi pertanian modern UAV ( Unmaned Aerial Vehicle ) melakukan peranan penting yaitu :

• Inspeksi kesehatan tanaman

• Sprayer cairan pestisida – herbisida

• Inspeksi kesehatan tanaman

Inspeksi kesehatan tanaman bisa dilakukan dengan menggunakan drone/UAV secara otomatis dilakukan dengan tambahan kamera dengan lensa / sensor NDVI ( normalized difference vegetation index ) yang bekerja dengan cara didasarkan pada premis bahwa tanaman hijau hidup menyerap energi matahari dan memancarkannya kembali sebagai energi near-infrared. dengan adanya NDVI analytic ini akan membantu petani modern dalam mengalokasikan pupuk atau melakukan perencanaan lebih baik terutama untuk lahan yang luas

Transplanter

Teknologi pertanian transplanter direkomendasikan oleh Litbang (Penelitian dan pengembangan) Kementerian Pertanian untuk memberikan jarak yang pas antar padi yang ditanam. Konsep teknologi pertanian ini menganut sistem jajar legowo dari Jawa Timur dalam proses penanaman padi. Transplater dipercaya bisa meningkatkan produksi padi hingga 30%. Jarak yang tepat antar padi lebih memudahkan petani dalam hal perawatan.

Harga satu unit mesin transplanter ini sekitar Rp 75 juta. Tapi, Anda tak perlu khawatir karena pemerintah akan memberikan bantuan mesin ini kepada para petani. Ketika digunakan untuk menanam padi, mesin ini tidak akan tenggelam di lumpur sawah karena sudah dilengkapi dengan pengapung. Meski begitu, transplanter dirancang dengan berat seringan mungkin agar tidak menyulitkan petani. 

Indo combine harvester

Dengan menggunakan teknologi pertanian indo combine harvester petani akan dimudahkan dalam urusan panen padi mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi, hingga pengantongan. Dengan indo combine harvester, Anda tidak lagi membutuhkan banyak orang untuk memanen padi, karena satu mesin ini hanya butuh tiga orang saja, dengan kapasitas kerja empat sampai enam jam per hektar.

Teknologi ini akan semakin baik performanya jika digunakan pada lahan yang basah. Indo combine transplanter memiliki gaya tekan ke permukaan tanah 0.13kg/cm2, memperkecil kemungkinan bagi mesin untuk terperosok dalam tanah. Hebatnya lagi, teknologi pertanian ini mampu menghasilkan gabah dengan tingkat kebersihan 99.5%. 

Mesin pemilah bibit unggul

Bibit unggul akan menghasilkan tanaman dengan kualitas yang baik pula. Jika dulunya petani tidak bisa menentukan bibit mana yang akan menghasilkan tumbuhan terbaik, kini dengan teknologi pertanian, hal tersebut bisa diketahui. Penggunaan mesin pemilah bibit unggul ini banyak digunakan oleh perusahaa penyedia bibit.

Misalnya saja pemilihan bibit jagung hibrida. Bibit jagung ini memiliki kualitas yang terbaik, Tanaman yang akan dihasilkan akan memiliki kualitas tonggol unggul dan biji jagung yang semakin banyak. Dengan adanya mesin pemilah bibit unggul, tentu Anda sebagai petani tidak perlu lagi khawatir menanam bibit dengan kualitas yang buruk.

Alat pengering kedelai

Teknologi pertanian ini sangat membantu Anda untuk mencegah penurunan kualitas kedelai akibat proses pengeringan yang terlambat. Dengan alat pengering ini, proses pengeringan kedelai yang biasanya berlangsung selama delapan hari, bisa dipersingkat menjadi satu hari saja. Tak hanya itu saja, mesin ini juga akan meningkatkan daya tumbuh benih kedelai hingga 90.3%.


Instalasi pengolah limbah

Limbah ternak seringnya tidak terkelola dengan baik oleh para petani. Padahal, limbah ternak ini bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik. Daripada mencemari lingkungan, lebih baik limbah ini

digunakan untuk pupuk organik. Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk mengolah sendiri limbah menjadi pupuk, ada instalasi pengolah limbah. Dengan mengggunakan instalasi pengolah limbah, barang yang awalnya tidak bermanfaat bisa diubah menjadi pupuk organik dan biogas.

Semua teknologi pertanian di atas sengaja dirancang dan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi kerja petani. Di samping itu, penggunaan teknologi pertanian tersebut membuktikan bahwa petani zaman sekarang bisa go digital seiring dengan perkembangan teknologi.


Dampak Positif Dari Teknologi Pertanian

1. Mempercepat pekerjaan petani sehingga hal ini meringankan kerja petani di sawah, contohnya saja saat mengolah lahan yang luas dulu petani menggunakan kerbau sekarang sudah menggunakan traktor.

2. Dampak yang kedua adalah meningkatkan hasil produksi dalam pertanian. Dampak positif ini ontohnya dengan memakai sistem pengawinan tanaman jagung maka hasilnya yaitu jagung hibrida menjadi lebih banyak dan bentuknya secara fisik pun lebih bagus.

Kekurangan Dari Teknologi Pertanian

1. Apabila teknologi modern yang berkembang hanya mengejar produktifitas tetapi tidak memperhatikan aspek social, lingkungan, dan ekonomi maka teknologi yang awalnya untuk mempermudah malah akan justru mempersulit manusia di kemudian hari.

2. Dulunya tanaman sayur dan buah hanya perlu disiram setiap hari dan memberi pupuk kompos, namun sekarang karena kondisi tanah tidak sama seperti dulu maka harus menyiraminya dengan pompa dan sekarang hama tanaman yang bermacam-macam harus dibasmi dengan menggunakan pestisida, ini guna mengusir serta membunuh hama tanaman. Yang akibatnya hasil akan berbahaya untuk dikonsumsi karena mengandung pestisida.